u00a9 Copyright 2020 ZooTemplate

United States

001-1234-66666
40 Baria Sreet 133/2

NewYork City, US

United States

001-1234-88888
14, rue Cholette, Gatineau

Ottawa City, Canada

Our Newsletter

Home

Search

Cart (0) Close

No products in the cart.

Cart

OPINI: Teknologi Augmented Reality Tingkatkan Efisiensi dan Akurasi Penanganan Keluhan Tulang Belakang

Jakarta AR (Augmented Reality) adalah sebuah teknologi yang menggabungkan benda maya berbentuk dua dimensi dan bisa juga tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikannya sebagai realitas dalam waktu nyata.

AR (Augmented Reality) ini dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran dan sentuhan. Kita tentunya sudah sering membaca, melihat di televisi atau menonton film tentang teknologi AR (Augmented Reality) dan kini tehnologi itu hadir untuk Anda.

Sistem AR (Augmented Reality) yang dipakai di Spine Center RS EMC Tangerang juga sudah menerima persetujuan FDA 510(k) untuk operasi tulang belakang intraoperatif dengan panduan presisi.

AR (Augmented Reality) membantu dokter dalam memasang implan dengan presisi seperti robot dan seperti GPS yang menyediakan peta/ jalan yang membantu dokter pada saat tindakan operasi. Alat ini juga mengubah data pencitraan pasien menjadi hologram 3 dimensi yang mahjong slot dapat dilihat melalui lensa khusus dan hologram tersebut ditempelkan pada tubuh pasien, sehingga dokter fokus secara langsung pada tujuan pembedahan tanpa harus berpaling dari monitor terpisah.

Penerapan AR (Augmented Reality) di Spine Center RS EMC Tangerang untuk pemasangan implan/pedicle screw merupakan langkah besar untuk membuat panduan bedah yang presisi, lengkap dan lebih ekonomis dibandingkan dengan teknologi navigasi lain.

Dokter Operator/ Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) yaitu Dokter Spesialis  Orthopaedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang akan memeriksa pasien dan menentukan tindakan yang paling tepat termasuk juga apakah bisa dengan tehnik AR (Augmented Reality) atau tidak.

Namun beberapa kondisi berikut bisa menggunakan AR (Augmented Reality) pada saat operasi yaitu:

1.Nyeri pada punggung bagian bawah dan kaki.
2.Spondylosis (penuaan/ degenerasi tulang belakang).
3.Spinal stenosis (penyempitan ruang di tulang belakang yang dapat menekan sumsum tulang belakang dan akar saraf yang keluar dari setiap ruas tulang belakang dimana gejalanya berupa nyeri punggung dan/atau leher, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan pada lengan dan kaki.
4.Degenerative disc disease (Bantalan sendi di tulang bekalang sudah mulai aus/ terjadi degenerasi).
5.Scoliosis(kelainan bentuk tulang belakang hingga bisa berbentuk huruf C atau huruf S).
6.Spinal Instability (spondylolisthesis) kondisi tulang belakang yang menyebabkan nyeri punggung bawah. Itu terjadi ketika salah satu tulang belakang Anda terlepas dari tempatnya ke tulang belakang di bawahnya.
7.Dan lain-lain.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published.