Ketahui ciri-ciri autisme pada anak yang mempunyai waktu untuk berbicara
Jakarta – Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan suatu kondisi dimana seorang anak belum memperoleh kemampuan berbicara sesuai usianya.
Keterlambatan bicara merupakan perilaku yang umum terjadi pada anak autis, namun perlu diingat bahwa hal ini juga dapat terjadi pada anak tanpa autisme. Namun, penundaan yang serius harus dipertimbangkan saat pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Pada anak autis, masalah komunikasi lain sering kali menyertai keterlambatan bicara. Hal ini dapat spaceman pragmatic play berupa kurangnya kontak mata, sikap apatis sosial dan emosional, kurangnya gerakan atau arah, atau konsentrasi berlebihan pada objek tertentu.
Gangguan komunikasi pada anak non autis
Anak-anak, ketika mereka tumbuh dewasa, belajar bahwa komunikasi adalah kunci untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jauh sebelum berbicara, mereka melakukan kontak mata, menggerakkan tangan, berbicara, menunjuk, dan berinteraksi dengan tubuh atau wajah satu sama lain untuk memahami apa yang mereka katakan.
Seiring berjalannya waktu, anak neurotipikal (anak non-autis) akan belajar menggunakan bahasa lisan karena termotivasi oleh reaksi sosial dan meniru orang di sekitarnya. .
1. Motivasi dari umpan balik sosial: Senyuman dan pelukan orang tua membuat anak terus berkomunikasi. 2. Perilaku Imitatif: Anak awas meniru perilaku orang disekitarnya, termasuk cara berbicaranya. 3. Fokus pada interaksi sosial: Anak-anak neurotipikal menghabiskan lebih banyak waktu mengamati orang daripada benda dan menikmati interaksi dengan orang lain. 4. Kebutuhan Sosial: Anak neurotipikal mudah bosan atau kesepian bila ditinggal sendirian.